Nama handphone Xiaomi Redmi Note 3 Pro tentu sudah tidak asing lagi bagi kita. Kini, handphone ini sedang sangat populer di Indonesia. Bagaimana tidak? Hanya dengan harga murah, kita sudah dapat menggunakan handphone dengan performa tinggi. Karena belum masuk ke Indonesia secara resmi, handphone ini datang dengan garansi distributor. Distributor tersebut melakukan modifikasi pada ROM handphone dan menyisipkan bloatware. Untuk memindahkan ROM dan mengatasi bootloop, kita perlu melakukan flash dengan MiFlash. Berikut 5 bahan yang dibutuhkan untuk melakukannya.

1. MiFlash Dengan Versi Yang Sesuai
Bahan pertama yang anda butuhkan adalah MiFlash itu sendiri. Bagaimana pun juga kita akan menggunakan alat ini untuk melakukan flash. Anda dapat dengan mudah mencari dan mendownloadnya di Internet. Akan tetapi, anda perlu memastikan bahwa anda memilih MiFlash yang benar. Alat ini tersedia dengan berbagai macam pilihan untuk versi-versi Windows-nya. Jika versi Windows anda 32bit, maka gunakan MiFlash 32bit. Jika 64bit, gunakan yang sesuai juga. Namun, perlu digaris bawahi bahwa MiFlash beta 32bit dapat digunakan untuk Windows 64bit juga.
2. MI PC Suite Sebagai Driver Ponsel
Flashing memerlukan bantuan PC dan kita membutuhkan driver untuk menghubungkan perangkat ke PC. Dengan menghubungkan keduanya, kita dapat mengatur perangkat Xiaomi kita lebih mudah melalui PC. Dalam kasus ini, driver yang kita butuhkan adalah MI PC Suite. Ini adalah driver yang dapat digunakan untuk HP Xiaomi Redmi 3s, 3x, dan 3s Prime. Aplikasi driver ini harus anda download sebelum bisa anda gunakan untuk menghubungkan perangkat dan PC. Pengaturan apapun yang harus kita lakukan, driver ini akan mempermudahnya segalanya untuk anda. Jangan lupakan.
3. ROM Fastboot Redmi Note 3 PRO
Selain alat flash dan driver-nya, kita juga memerlukan ROM. Seperti namanya, ROM Fastboot ini khusus dimaksudkan untuk handphone Xiaomi. Namun, pastikan bahwa ROM ini berekstensi .TGZ. Seandainya ROM tersebut berekstensi TAR begitu selesai didownload, anda hanya perlu melakukan rename. Klik kanan, kemudian rename dan ubah .TAR menjadi .TGZ. Ingat bahwa yang anda butuhkan bukanlah file berekstensi .ZIP. File ini tidak akan dapat anda gunakan dalam kasus ini. Oleh karena itu, pastikan anda mendownload ekstensi ROM yang benar agar kita dapat melakukan flash.
Baca juga : Pengertian Dan Fungsi Root Pada Android Yang Harus Anda Tahu
4. Kabel USB Sebagai Penghubungnya
Driver memang menghubungkan perangkat dan PC. Akan tetapi, driver hanya menghubungkan keduanya secara software. Kita juga sebenarnya perlu menghubungkan perangkat dan PC secara fisik. Dengan kata lain, kita membutuhkan kabel USB. Seperti halnya dengan ketika kita melakukan pemindahan data, kabel USB adalah apa yang kita butuhkan sebagai penghubungnya. Tentu tidak sulit bagi anda untuk menyiapkan alat ini, bukan? Kabel USB biasanya datang dengan perangkat itu sendiri. Oleh karena itu, dibandingkan dengan bahan-bahan yang lain, kabel USB mudah disiapkan.
5. The Driver Signature Enforcement
Bahan yang terakhir ini sebenarnya lebih tepatnya adalah sesuatu yang perlu kita lakukan. Ini merupakan sesuatu yang pengguna Windows 64bit perlu perhatikan karena Windows 64bit datang dalam keadaan driver signature enforcement yang aktif. Bagi pengguna Windows 64bit, kita perlu menonaktifkan driver signature enforcement. Pada saat flashing, driver signature enforcement perlu dirubah dalam keadaan disable. Agar flashing berhasil diakukan, pastikan anda tidak lupa melakukannya. Setelah semuanya siap, baru anda dapat memulai prosedur flashing dengan MiFlash.