Berbudidaya cacing memang tidak banyak orang terpikirkan. Akan tetapi, membudidayakan cacing tanah ternyata cukup menjanjikan karena cacing tanah ini memiliki banyak manfaat untuk manusia. Memang cacing tanah merupakan binatang yang paling dicari sebagai pakan ternak seperti burung/ ikan hingga untuk obat. Akan tetapi, meskipun permintaannya cukup banyak para pelaku usaha umumnya kurang tertarik untuk membudidayakannya. Hal itu dikarenakan cara budidaya cacing tanah ini gampang-gampang susah sehingga tidak sedikit orang yang sukses untuk membudidayakannya. Oleh karena itu, anda yang tertarik untuk membudidayakan cacing tanah ini maka disini kami akan memberikan beberapa cara atau langkah yang bisa dilakukan untuk membudidayakan cacing tanah.
Tips Mudah Membudidayaan Cacing Tanah Dirumah
Untuk membudidayakan cacing tanah, maka ada beberapa persiapan yang wajib dipersiapkan sehingga nantinya hasil budidaya bisa sukses dan lancar. Dalam tahapan persiapan ini, beberapa hal yang wajib dilakukan adalah mempersiapkan fasilitas serta peralatannya. Kandang bisa dibuat dari beberapa bahan yang cukup mudah dan gampang didapatkan. Untuk ukuran bisa 1.5 x 18 m dan tinggi 0.45 m untuk peternak bertaraf besar. Didalamnya bisa dibuat wadah tempat pemeliharaan semacam rak-rak bertingkat dan kandang yang terbuka. Apabila sudah dipersiapkan maka selanjutnya adalah pembibitan, dimana langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
- Ramulah media tumbuh dan sediakan bibit unggul. Setelah itu, persiapkan juga kandang cacing dan kandang pelindung. Pemilihan bibit calon induk memang harus dengan kualitas yang bagus sehingga nantinya akan menghasilkan cacing yang banyak.
- Lakukanlah pemeliharaan bibit dimana saat pemeliharaan cacing tanah dipelihara dalam jumlah banyak sesuai dengan tempat yang ada. Pilihlah juga bibit cacing tanah yang muda atau dewasa. Untuk ukuran 2.5 x 1 x 0.3 m bisa diletakkan cacing sekitar 10.000 ekor cacing dewasa.
- Agar hasilnya lebih baik, maka sebaiknya pemeliharaan dimulai dari jumlah yang kecil dan apabila bertambah banyak maka sebagian dipindahkan ke wadah lain.
- Pemeliharaan juga perlu dikombinasikan dengan cara a dan b
- Pemeliharaan khusus kokon sampai menjadi anak setelah dewasa kemudian dipindahkan ke tempat lain
- Pemeliharaan khusus cacing dewasa untuk bibit
Setelah itu anda memperhatikan pada model perkembangbiakan cacing dimana jika media pemeliharaan sudah siap dan bibit cacing sudah tersedia, maka anda sudah siap untuk penanaman. Akan tetapi, anda juga perlu memperhatikan bahwa bibit jangan langsung dimasukkan kedalam media akan tetapi masukkanlah secara sedikit demi sedikit. Penambahan bisa dilakukan setiap 3 jam sekali dan dilihat apakah cacing keluar dari media atau tidak. Jika keluar maka sebaiknya diganti dengan yang baru.
Memperhatikan reproduksi atau system perkawinan juga cukup penting dalam membudidayakan cacing. Cacing sendiri merupakan hewan hemaprodit yaitu memiliki alat kelamin jantan dan betina dalam satu tubuh. Akan tetapi untuk untuk pembuahan tidak bisa dilakukan sendiri. Akan tetapi, sepasang cacing tanah akan menghasilkan kokon berbentuk lonjong dan berukuran sekitar 1/3 besar korek api. Setiap kokon terdapat 2 – 20 ekor dan rata-rata 4 ekor kokon diletakkan ditempatkan ditempat lembab. Untuk 100 ekor cacing sendiri bisa menghasilkan 100.000 cacing tanah dalam waktu 1 tahun.
Setelah melakukan hal-hal tersebut diatas maka selanjutnya anda bisa melakukan pemeliharaan. Diantaranya adalah pemberian pakan dalam satu malam cacing tanah diberi pakan sekali sesuai dengan berat cacing tanah yang ditanam. Apabila cacing tanah yang ada dimedia beratnya sekitar 1kg, maka pakan yang harus diberikan adalah 1 kg juga. Untuk pakan cacing sendiri pada umumnya adalah kotoran hewan. Taburkan secara merata pada media akan tetapi tidak menutupi semua permukaan media. Dengan melakukan hal-hal tersebut diatas, tentu pemeliharaan anda dalam cara budidaya cacing tanah bisa berjalan dengan lancar.